Ironi dibalik penghargaan Nobel
13/11/2014 12:15Ironi di Balik Penghargaan Nobel
Alfred Nobel, yg menemukan dinamit th 1866 dan kemudian menjadi kaya raya karenanya, memerintahkan pembuatan penghargaan Nobel dalam surat wasiatnya.
Tahun 1895, surat wasiat tersebut dibuat, utk menggunakan kekayaannya ke dalam dana investasi yg hasil investasinya diberikan utk "mereka yg, selama tahun sebelumnya, memberikan kebaikan besar utk umat manusia."
Setahun setelah surat wasiat itu dibuat, Alfred Nobel meninggal dunia. Nobel tidak memiliki anak, dan saat surat wasiatnya dibacakan, isinya mengejutkan banyak pihak termasuk keluarga dan negaranya. Bahkan Swedia, Raja Oscar II, menyebut surat wasiat Nobel tersebut "tidak berjiwa patriotik" karena hadiah Nobel diberikan kepada siapa saja tanpa memandang kebangsaannya.
Sekitar 94% dari seluruh harta Nobel setelah dikurangi dengan warisan utk pribadi, sejumlah sekitar 31,5 juta kronor Swiss, saat ini senilai sekitar 227 juta Euro atau 472 juta dolar di tahun 2012, digunakan utk mendirikan Yayasan Nobel.
Kerumitan berlanjut karena Nobel tidak menunjuk pihak tertentu utk melaksanakan surat wasiatnya tersebut. Melalui proses yg melelahkan, akhirnya, pada tahun 1901, penghargaan Nobel pertama diberikan.
Kejadian Nobel membuat surat wasiat yg mengejutkan ini, terjadi secara kebetulan. Ketika adik laki-laki Nobel, Ludvig, meninggal pada tahun 1888, sebuah surat kabar Perancis membuat obituari dari Alfred Nobel, karena mengira yg meninggal adalah Alfred Nobel. Judul dari berita tersebut "Sang Saudagar Kematian Meninggal Dunia". Nobel pun mendapat kesempatan langka : membaca obituarinya sendiri selagi masih hidup. Isi obituari itu menghantuinya : surat kabar tersebut menggambarkannya sebagai "Dr. Alfred Nobel, yg menjadi kaya raya dengan menemukan cara membunuh lebih banyak manusia dengan lebih cepat dari sebelumnya, meninggal dunia kemarin."
Di saat itulah, Nobel menyadari dua hal : cara bagaimana ia ingin dikenang, dan cara bagaimana ia tidak ingin dikenang. Inilah yg kemudian membuatnya menulis surat wasiat tersebut.
Petikan dari surat wasiat Alfred Nobel :
"Seluruh sisa harta saya hendaklah ditangani dengan cara sebagai berikut :
Modal tersebut hendaklah diinvestasikan oleh para pelaksana ke dalam surat berharga yg aman dan membentuk pendanaan, bunga dari pendanaan tersebut hendaklah setiap tahun dibagikan ke dalam bentuk penghargaan kepada mereka yg, selama tahun sebelumnya, memberikan kebaikan besar utk umat manusia. Bunga tersebut hendaklah dibagi ke dalam lima bagian yg sama rata, yg hendaklah dibagi sebagai berikut ; satu bagian utk orang yg membuat penemuan dalam bidang fisika; satu bagian utk orang yg membuat penemuan atau peningkatan penting dalam bidang kimia; satu bagian utk orang yg membuat penemuan penting di bidang fisiologi atau pengobatan; satu bagian utk mereka di membuat karya paling hebat dari idealisme di bidang literatur; dan satu bagian utk orang yg telah berbuat yg terbaik bagi persaudaraan antar bangsa, utk penghapusan atau pengurangan angkatan bersenjata dan utk mempertahankan atau mencapai kesepakatan perdamaian."
———
Back